Mount Ridge Engineering Systems
Autor: Vina1414 • February 9, 2017 • Case Study • 1,767 Words (8 Pages) • 1,926 Views
CASE 1
PROBLEM IDENTIFICATION
Problem 1 :
Mount Ridge Engineering Systems, yang merupakan perusahaan yang mendesain, membangun dan mengelola pabrik(plant) pembangkit listrik bertenaga batubara di Kentucky, berencana untuk menambah 2 sampai 3 plant di daerah timur laut Amerika. Untuk itu, perusahaan akan membutuhkan karyawan baru. Tetapi, perusahaan menghadapi dilema dalam menetapkan kompensasi bagi karyawan.
Problem 2 :
Seorang karyawan bernama Bud Johnson yang awalnya masuk ke Edison plant sebagai laborer, suatu saat dipromosikan sebagai auxiliary operator. Tugas dari auxiliary operator adalah membantu control room operator dan equipment operator dalam menjalankan operasional dasar dan maintenance dari sistem pembangkit dalam plant. Selama ia menjadi auxiliary operator, Johnson dengan cepat mempelajari tugas- tugas equipment operator. Johnson juga bekerja sebagai pengganti equipment operator saat operator yang bersangkutan absen atau saat ada masalah yang tidak dapat ditangani orang lain.
Lama kelamaan Johnson pun merasa bahwa posisi dan gaji yang ia dapatkan tidak sebanding dengan kinerjanya sebagai auxiliary operator. Oleh sebab itu, ia berbicara kepada plant superintendent tempatnya bekerja, Larry Braxton, untuk kenaikan gaji dan promosi. Permintaannya pun ditolak berkali- kali, sampai Johnson memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Sehari sebelum Johnson menemui Braxton terkait pengunduran diri, ia absen tanpa pemberitahuan. Kebijakan perusahaan menetapkan bahwa perilaku tersebut dapat mengakibatkan karyawan diberhentikan. Pada akhirnya Johnson menandatangani surat pemberhentian kerja, tetapi setelah diperiksa Johnson mendapati bagian alasan dari surat pemberhentian tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan melaporkannya kepada Joyce Newcombe yang merupakan Vice President dari bagian HR perusahaan.
IDENTIFY THE CAUSE OF THE PROBLEM
Problem 1 :
Perusahaan menghadapi dilema dalam menetapkan kompensasi yang sesuai karena kompensasi berupa gaji dan benefit yang ditawarkan harus dapat menarik tenaga kerja bagi perusahaan. Di sisi lain, perusahaan harus menjaga agar kompensasi yang ditawarkan tidak sampai mengambil tenaga kerja dari perusahaan industri dan utilitas lokal yang merupakan “customer” bagi perusahaan.
Problem 2 :
Ketidakpuasan Johnson dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya yang cukup signifikan adalah sikap dari plant superintendent tempat Johnson bekerja yaitu Braxton, yang berkesan tidak mengakomodasi bawahannya. Dalam penjabaran kasus ini tertulis,
Newcombe admits, "One of our biggest problems has been getting management-especially plant management-to understand the legal and governmental regulations affecting human resource procedures." Although Newcombe developed a detailed employee handbook and supervisor's manual, over the years there have been situations where supervisors have not followed company policy.
Perusahaan memiliki masalah dengan plant management yang tidak mengerti regulasi dan prosedur yang sudah ditetapkan. Untuk masalah Johnson, saya simpulkan bahwa Braxton sebagai plant superintendent belum mengerti secara penuh prosedur dan regulasi dalam perusahaan menyangkut masalah tenaga kerja. Jika demikian, maka berarti ada masalah lainnya dalam perusahaan yaitu mengenai kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi plant superintendent dan proses seleksi yang dilakukan perusahaan.
...