Wajah Lain Marketing (indonesian)
Autor: simba • March 15, 2011 • Essay • 263 Words (2 Pages) • 1,830 Views
Sering kali kita hanya memandang marketing sebagai sesuatu yang menyebalkan, melihat para pemain didalamnya yang mencoba segala cara hingga memaksa orang lain dalam hal ini customer untuk mendengar samapi membeli produk yang dipasarkan.... ahhhh menyebalkan....!!!
Tapi taukah kita, bahwa tanpa kita sadari kehidupan kita ga pernah lepas dari marketing, hanya saja kata-kata marketing ini memiliki banyak wahah yang berbeda ;D
Ada satu kejadian yang membuat tangan saya gatal untuk menuliskan kisah marketing yang sangat sederhana dengan wajah istimewa.
Kalau sahabat-sahabat sekalian tinggal di kota Yogyakarta, saya rekomendasikan sebuah tempat makan sederhana dengan nama "Bakso Pak Supri"
Bangunan kecil nan sederhana diseputaran Jalan Moses Gatot Kaca yang biasa orang sekitar bilang Jalan Mrican ini, milik Pak Supri, seorang yang memiliki usaha bakso dan mie ayam... disinilah wajah lain marketing yang sangat menarik saya temui...
"Hei tempatnya kok gini?" itu yang pertama kali terlintas diotak saya ketika saya tiba disana atas rekomendasi seorang teman. Melangkah masuk kedalam, saya memesan semangkuk bakso dan es teh *sambil menelan air liur karna lapar dan mencium aroma lezat dari bakso itu*
Nah! ini yang special,
Ketika salah satu pegawai datang membawakan segelas es teh, dia memberikan dengan sopan sambil berkata,"ini mba es teh nya ga pake lama", hahaha seketika itu juga saya tertawa dan saya bilang,"biasanya pelanggan yang bilang begitu mas, hahahaha".
Dilanjutkan dengan lelucon2 lain yang benar2 membuat rasa panas dari ruangan itu terlupakan...
Haaa... see? secara ga sadar, situasi seperti itu membuat pelanggan merasa nyaman dan ingin kembali lagi, karna selain ternyata baksonya ueeennnaaakkkk
...