Processing Technology (indonesian)

TOPIKAL PAPER

Processing Technology

Potensi Pengembangan Fillet Ikan Patin (Pangasius Hypophthalmus)

Sebagai Pengganti Fillet Ikan Dory Impor

Pengajar:

Dr. Zuprizal

Riska Nurmarlia

10/310122/PEK/15294

AKHIR PEKAN ANGKATAN 19A

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

JAKARTA

2011

Abstrak

Di Indonesia banyak ditemukan produk fillet ikan impor yang sebagian besar masih diimpor dari luar negeri. Salah satunya adalah fillet ikan dory dari Vietnam. Banyak yang tidak tahu bahwa ikan ini sejenis dengan ikan patin yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, mulai dilakukan pembuatan fillet ikan dengan bahan baku ikan patin. Dengan ketersediaan sumber daya yang melimpah dan proses pembuatannya yang sederhana, usaha pembuatan ikan patin seharusnya dapat merebut pangsa pasar fillet ikan dory dari Vietnam. Bahkan dapat menembus pasar internasional.

Daftar Isi

Abstrak 1

Bab I Pendahuluan 3

Bab II Pembahasan 4

Bab III Kesimpulan 10

Referensi 11

Bab I

Pendahuluan

Hampir di setiap supermarket besar kita bisa menemukan produk ikan beku. Sebagian besar dari produk-produk tersebut merupakan produk impor, misalnya salmon, tuna, makarel, John Dory, dan dory (cream dory/pangasius). Kebanyakan produk ikan impor tersebut dalam bentuk fillet. Fillet merupakan bahan setengah jadi dari daging ikan yang nantinya akan diolah menjadi makanan lain seperti abon, bakso, sosis, dan juga dapat digunakan untuk fortifikasi berbagai aneka produk olahan. Fillet memiliki beberapa keuntungan sebagai bahan baku olahan, antara lain bebas duri dan tulang, dapat disimpan lebih lama, serta dapat menghemat waktu dan tenaga kerja karena penanganannya lebih mudah, sehingga akan memudahkan dan mengefesienkan proses produksi serta meningkatkan mutu produk olahannya.

Fillet ikan dory ini sangat laku di pasaran karena dengan