Technology Rocket from the National Institute of Aeronautics and Space Administration (indonesian)
Autor: Aditya Fachrur • December 15, 2015 • Research Paper • 821 Words (4 Pages) • 1,069 Views
Teknologi Roket dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Aditya Rahadian Fachrur 9114 201 404
Jurusan Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jl. Cokroaminoto 12A, Tegal Sari, Surabaya 60264
- PROFIL LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. empat bidang utama LAPAN yakni penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dan kebijakan dirgantara [1].
- EKSPLOITASI TEKNOLOGI ROKET LAPAN
- Roket Sonda
Dalam rangka meningkatkan kemampuan penelitian bidang wahana antarikasa untuk menunjang penelitian antariksa perlunya dilakukan sistem wahana yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhannya yaitu jarak ketinggan sebagai sasaran peneliian, maka dikembangkan beberapa jenis roket dengan kaliber sebagai berikut [2]:
- RX320
- RX420
- RX550
- Roket EDF/TJ
Terdapat tiga macam jenis roket EDF/TJ yang dikembangkan oleh LAPAN yaitu [3]:
- RKX-200 EDF
Merupakan hasil pengembangan bidang kendali dan telemetri yang menggunakan mesin Electric Ducted Fan (EDF) yang bertujuan untuk menguji sistem kendali stabilisasi terbang dan auto pilot. Geometrid dan konfigurasinya merupakan reverse-engineering pesawat remote control skala 1/5 F-18C dengan modifikasi di bagian stabilizer, posisi wing, diameter dan bentuk fuselage dan intake.
- RKX-200 TJ
Merupakan hasil pengembangan bidang kendali dan telemetri yang menggunakan mesin Turbo Jet (TJ). RKX TJ merupakan pentahapan dalam roket kendali jarak menengah seperti Exocet dan C705. Dimulai dengan wahana berdiameter 200 mm dengan turbo jet sekelas gaya dorong 18Kg. hingga wahana yang lebih besar seukuran 320 mm dengan turbojet sekelas gaya dorong 30 Kg.
- RKX-200 EDF Booster
Merupakan pengembangan dari RKX-200 EDF yang menggunakan booster sebagai gaya dorong awal yang selanjutnya menggunakan EDF sebagai mesin penggeraknya.
- Roket Cair
LAPAN mengembangkan teknologi roket cair sejak tahun 1970-an, LAPAN pernah mencoba mesi roket cair tipe SA75 namun mengalami kegagalan. Tahun 1990 LAPAN melakukan penelitian terkait gas-liquid propellant rocket engine dan pada 2007 LAPAN berhasil mengeksplorasi kapabilitas mesin ECX2. Mesin ECX300H merupakan mesin eksperimental pertama yang digunakan oleh LAPAN pada tahun 2008. Mesin tersebut digunakan untuk dasar penelitian untuk mengeksplorasi karakteristik roket cair sehingga tidak terdapat optimasi dari struktur mesin, mesin ini juga sebagai alat untuk menguji komponen komonen mesin yang terdapat didalamnya. Selanjutnya LAPAN mengembangkan mesin ECX1000H yang juga merupakan mesin eksperimental untuk tes statik hingga pada tahun 2011 LAPAN berhasil mengembangkan roket dengan system injeksi dan pendingin serta mengembangkan mesin ECX2000H [4].
...