Strategy in Emerging Economies (indonesian)

Negara ekonomi berkembang adalah Negara-negara dengan pendapatan per kapita yang masih rendah, tetapi memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan situasi politik yang relatif kurang stabil. Negara-negara ini dibagi menjadi 2 grup:

• Negara-negara berkembang di Asia, Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah.

• Negara-negara ekonomi transisi pecahan dari Uni Soviet, dan Cina.

Untuk tetap berkembang, perusahaan (baik publik maupun privat) harus menerapkan strategi2 khusus menghadapi ketidakstabilan kondisi politik sekaligus perkembangan ekonomi yang cepat. Jurnal ini membahas strategi-strategi yang dijalankan perusahaan yang dibagi ke dalam 3 perspektif teori: institutional theory, transaction cost economics, dan the resource based view of the firm. Berikut ini penjelasannya.

Institutional Theory

Perusahaan harus memiliki institutional force secara ekonomi dan sosial. Fokusnya adalah kepada interaksi antara institusi dan perusahaan sebagai akibat dari ketidak sempurnaan pasar.

Peran Institusi di dalam ekonomi adalah untuk mengurangi biaya transaksi dan biaya informasi dengan mereduksi ketidakpastian (uncertainty) dan menyediakan struktur yang stabil dalam memfasilitasi interaksi tersebut.

Institusi jg bisa memfasilitasi strategi, memungkinkan suatu perusahaan untuk bereaksi dan bermain dengan peran yang lebih aktif dalam lingkungan institusional. Jika suatu perusahaan bisa beradaptasi dengan baik maka perusahaan tersebut bahkan bisa bergerak lebih jauh dari batas-batas lingkungan intsitusional tersebut.

Transactional Cost

Jika biaya transaksi tinggi maka struktur pengelolaan perusahaan akan mencari cara meningkatkan efisiensi.

Untuk mengurangi trade off pada margin maka perusahaan harus bisa mengontrol cost yang timbul dari ketidakpastian