Pemanasan Global - Bumi Semakin Panas (indonesian)
Autor: simba • March 15, 2011 • Essay • 1,150 Words (5 Pages) • 4,196 Views
"Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi." Kalimat ini baru saja kami kutip dari wikipedia Indonesia yang kami baca di internet sore ini. Terbayang dibenak kami, kehidupan duniawi 70 tahun yang akan datang ditengah suhu bumi yang semakin panas akibat pemanasan global. Apakah keadaan manusia saat itu masih sama dengan keadaan manusia saat ini? Adakah kulit mereka masih sehalus kulit kami? Ataukah menebal seperti unta gurun demi suatu proses hidup yang kita sebut adaptasi? Adakah mereka membutuhkan kantung cadangan air di perut mereka? Tiba-tiba sejuta pertanyaan mampir di benak kami. Memaksa kami berpikir lebih jauh lagi mengenai pemanasan global yang tanpa sadar telah menjadi momok menakutkan bagi kami.
Betapa dampak pemanasan global dapat merubah iklim di dunia. Beberapa daerah akan mengalami masa tanam lebih lama sedangkan daerah di belahan bumi yang lain menguapkan hujan sebelum tetesannya mencapai tanah. Membuat kami teringat akan sebuah ramalan Jawa yang selama beratus-ratus tahun dipercaya oleh kulturnya, Jangka Jayabaya. Ramalan itu berkata bahwa suatu saat nanti akan terjadi dimana harga air melebihi harga minyak. Ironis, ditengah sumber-sumber air pegunungan yang melimpah juga sumur-sumur artesis di daerah dataran rendah.
Sampailah logika kami pada sebuah keadaan dimana manusia berlomba-lomba mencari dan mengolah air yang berkualitas. Negara maju, akan lebih banyak mengucurkan dananya untuk mengembangkan teknologi pengolahan air yang efeknya tentu saja tidak baik bagi negara-negara berkembang yang tidak memiliki cukup dana untuk mengolah air. Negara berkembang akan terpaksa membeli air yang diekspor dan dikomersialisasikan negara-negara maju. Hasilnya harga air meroket seperti roket buatan NASA yang maha dahsyat cepatnya.
Bagaimana dengan konglomerat-konglomerat negara berkembang? Mungkin mereka akan keluar dari negaranya hanya untuk mendapatkan air berkualitas dengan segenap uang yang mereka miliki. Keadaan seperti ini menyebabkan pergeseran nilai ekonomi. Dimana seseorang tidak memerlukan Mercedez Benz untuk meningkatkan prestige-nya ataupun rumah besar untuk mereka banggakan, namun berapa liter air yang mereka miliki dan berapa meter persegi luas bak air di rumahnya.
Seperti konglomerat-konglomerat tadi, hewan-hewan pun akan berusaha bermigrasi karena pemanasan global menyebabkan tumbuhan-tumbuhan yang merupakan makanan pokok bagi mereka tidak dapat hidup di habitatnya yang dulu. Namun sayangnya mereka akan menghadapi lebih banyak masalah dibandingkan dengan konglomerat-konglomerat negara berkembang. Mereka akan terhalang oleh pemukiman-pemukiman penduduk dan kerasnya dampak pemanasan global yang terus berlangsung. Sehingga satu-satunya pilihan bagi mereka adalah punah, menyerah terhadap alam.
Banyak faktor sebab akibat yang berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Semakin berkembangnya kecerdasan
...