Structural Design for Organizations - Understanding the Theory and Design of Organizations
Autor: henioktavianti • January 7, 2017 • Case Study • 1,745 Words (7 Pages) • 937 Views
CHAPTER II
STRUCTURAL DESIGN FOR ORGANIZATIONS
UNDERSTANDING THE THEORY AND DESIGN OF ORGANIZATIONS
[pic 1]
Oleh:
Heny Oktavianti | 041614253022 |
Nurazmi Safitri Haris | 041614253023 |
Edrick Purnama Putra | 041614253039 |
Ema Annisa | 041614253043 |
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
Organizations Structure
Struktur organisasi diartikan sebagai :
- Seperangkat tugas-tugas formal yang diberikan kepada individu & departemen.
- Hubungan pelaporan formal yang terdiri atas wewenang, tanggung jawab dalam mengambil keputusan, banyaknya tingkatan hierarkis, dan cakupan pengendalian manajer.
- Rancangan sistem untuk menjamin terciptanya koordinasi pegawai yang efektif antar departemen.
Seperangkat tugas-tugas formal & hubungan pelaporan formal akan memberikan sebuah kerangka untuk melakukan pengendalian vertikal dalam organisasi. Representasi visual dari struktur organisasi ditunjukkan dalam peta organisasi (organization chart).
Contoh Organization Chart
[pic 2]
Information – Sharing Perspective on Structure
Vertical & horizontal information flow terbagi menjadi 2(dua), yaitu:
- Traditional organization : di desain untuk efisiensi, otoritas terpusat (centralized authority), fokus pada manajemen level atas (top level decision-making).
- Learning organization : menekankan pada komunikasi dan kerjasama, otoritas tidak terpusat (decentralized authority), fokus pada pembagian tugas dan keputusan.
[pic 3]
Sentralisasi & desentralisasi berhubungan dengan tingkatan hierarki di mana keputusan bisa diambil. Sentralisasi berarti wewenang dalam mengambil keputusan dipegang oleh jabatan-jabatan tinggi dalam sebuah organisasi. Dengan adanya desentralisasi wewenang dalam mengambil keputusan diturunkan pada tingkatan jabatan-jabatan yang lebih rendah. Desentralisasi diyakini dapat mengurangi beban yang dirasakan manajer puncak, lebih memanfaatkan keahlian dan kemampuan pegawai bawahan, dan menjamin bahwa tugas yang dilaksanakan oleh orang-orang yang memang mampu, serta membuat organisasi dapat merespons lebih cepat pada perubahan-perubahan eksternal.
...