Reality Society Available in Indonesia
Autor: DitaYohana • October 27, 2016 • Book/Movie Report • 1,969 Words (8 Pages) • 728 Views
MASYARAKAT
- Realita masyarakat yang ada di Indonesia
Mayarakat Indonesia belum dapat menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera menurut Islam, karena orang yang kondisinya lemah justru akan semakin lemah, sedangkan yang berprestasi akan semakin memperoleh banyak kesempatan berkarya dan menjadi tambah kuat.Belum adanya kesadaran masyarakat untuk dapat menerapkan hukum agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga pada realitanya terjadi ketimpangan yang semakin besar dan membuat keadilan hanya sebagai slogan.
- Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat yang Adil dan Sejahtera
Menanamkan sikap berserah diri kepada Allah
Dengan berserah diri kepada Allah maka jiwa akan menjadi tenang dan dapat membentuk kepribadian yang baik sehingga dapat berinteraksi dengan baika di lingkungan masyarakat. Dengan demikian umat Islam dapat juga berperan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Semua itu sesuai dengan firman Allah سبحانه و تعالى
QS. Al 'Ankabuut (29) -Verse 39- yang meyatakan bahwa ketenagan jiwa dapat membuat kepribadian menjadi lebih baik.
- Adanya larangan riba’ bagi umat islam (QS. 2 : 57)
- Adanya larangan melakukan transaksi yang bukan berdasarkan kerelaan(QS. 4 : 29)
- Adanya firman Allah untuk membagikan sebagian rizki yang merupakan hak orang yang membutuhkan (QS. 24 : 56)
- Adanya larangan memonopoli pasar bagi umat Islam
- Adanya keringanan untuk orang yang tidak mampu membayar hutang (HR. Muslim)
- Adanya sikap tenggang rasa kepada umat lain.
An Nuur (24)
-Verse 56-
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.
عن حذيفة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: أتى الله بعبد من عباده آتاه الله مالا، فقال له: ماذا عملت في الدنيا؟ قال: (ولا يكتمون الله حديثا) قال: يا رب آتيتني مالك، فكنت أبايع الناس، وكان من خلقي الجواز، فكنت أتيسر على الموسر وأنظر المعسر، فقال الله: أنا أحق بذا منك، تجاوزوا عن عبدي
“Sahabat Huzaifah rodhiallahu ‘anhu menuturkan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “(Pada hari kiamat kelak) Allah mendatangkan salah seorang hamba-Nya yang pernah Ia beri harta kekayaan, kemudian Allah bertanya kepadanya, Apa yang engkau lakukan ketika di dunia? (Dan mereka tidak dapat menyembunyikan dari Allah suatu kejadian) Iapun menjawab, Wahai Tuhanku, Engkau telah mengaruniakan kepadaku harta kekayaan, dan aku berjual-beli dengan orang lain, dan kebiasaanku (akhlakku) adalah senantiasa memudahkan, aku meringankan (tagihan) dari orang yang mampu dan menunda (tagihan dari) orang yang tidak mampu. Kemudian Allah berfirman: Aku lebih berhak untuk melakukan ini daripada engkau, mudahkanlah hamba-Ku ini.” (Muttafaqun ‘alaih)
...