Globalisasi Dan Eksploitasi Sumber Daya Alam: Studi Kasus Merauke Integrated Food and Energy Estate (mifee) (indonesian)
Autor: Cava Bramono • December 1, 2015 • Research Paper • 2,527 Words (11 Pages) • 1,439 Views
[pic 1]
Universitas Indonesia
Makalah Kelompok
Mata Kuliah Globalisasi dan Politik di Indonesia
“Globalisasi dan Eksploitasi Sumber Daya Alam: Studi Kasus Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE)”
Cava T.S. Bramono (NPM: 1306384353)
Harry Nugraha (NPM: 1306384403)
Kemal Hasan (NPM: 1306396113)
Rifal Meidiawan (NPM: 1306406612)
Depok. November 2015
Pendahuluan
Argumen kami dalam makalah ini adalah bahwa globalisasi ekonomi yang terwujud dalam program MP3EI dan MIFEE di Papua memiliki dampak negatif terhadap lingkungan di Merauke, Papua. Meskipun globalisasi dirasakan memberikan manfaat yang positif seperti terciptanya persaingan sempurna, distribusi teknologi dan segala keuntungan yang ditawakan, namun Globalisasi ekonomi ternyata membawa dampak negatif terhadap keberlangsungan lingkungan, terutama dalam kaitannya dengan MIFEE (Merauke Integrated Food Estate and Energy). Untuk menganalisis dampak lingkungan globalisasi ekonomi khususnya yang terwujud dalam program MIFEE kami menggunakan teori hubungan globalisasi dan lingkungan yang menunjukkan bahwa globalisasi ekonomi memungkinkan adanya potensi positif maupun negatif terhadap lingkungan. Dalam analisis kami, kami menemukan bahwa dampak globalisasi ekonomi dalam kasus MIFEE justru mengarah pada dampak negatif yang merusak lingkungan.
Globalisasi ternyata tidak hanya disadari sebagai suatu fenomena yang tidak dapat dihindarkan untuk semua orang, tetapi juga sebagai isu yang harus dihadapi melalui perlawanan bagi sebagian orang atau kelompok. Globalisasi sebagai proses memberikan dampak positif dan negatif kepada masyarakat dunia secara umum, baik bagi keseluruhan maupun sebagian. Menurut para pendukungnya, globalisasi dikatakan membantu perkembangan ekonomi dunia. Namun, menurut para penolak globalisasi menganggap globalisasi merupakan ideologi yang disebarkan oleh para neo-liberalisme yang ingin membongkar sistem kesejahteraan dan mengurangi pengeluaran negara (Giddens 2001, 1) Mereka mengatakan globalisasi ekonomi merupakan ancaman, meningkatkan kemiskinan dan ketidakadilan, menyebarnya kriminalitas yang dikendalikan melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh kelompok, individu, maupun institusi tertentu seperti World Trade Organization (WTO), International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia yang sering diasosiasikan sebagai kepanjangan tangan dari kapitalisme dan pasar bebas. Gagasan globalisasi dinilai mempunyai dampak buruk terhadap perekonomian, isu kemanusiaan dan juga lingkungan. Contohnya antara lain seperti, ide-ide penurunan pajak, deregulasi perdagangan (free market policy), penghapusan proteksi ekonomi dan privatisasi terhadap berbagai perusahaan negara (Harmann 2003, 1).
...