I Love Gvr (indonesian)
Autor: Antonio • March 31, 2011 • Essay • 955 Words (4 Pages) • 2,406 Views
Tujuan dari pembentukan kebijakan luar negri pada dasarnya untuk mencapai perdamaian, keamanan, dan kekuasaan. Untuk lebih jelasnya, K.J Holsti memberikan tiga kriteria untuk mengklasifikasikan tujuan politik luar ngeri, adalah nilai (values) yang menjadi tujuan para pembuat keputusan, jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan, tipe tuntutan yang diajukan suatu negara kepada negara lain.
Sedangkan konsep mudah dalam menjelaskan hubungan suatu negara dengan situasi di luar negaranya, yaitu :
(1) kebijakan luar negri sebagai sekumpulan orientasi (a cluster of orientation). Politik luar negri dijadikan landasan dasar bagi kelangsungan hidup suatu negara.
(2) politik luar negri sebagai seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak. Dalam hal ini, kebijakan luar negri berupa rencana dan komitmen konkrit yang dikembangkan oleh para pembuat keputusan untuk menjaa stabilitas lingkungan eksternal.
(3) kebijakan luar negri dipandang sebagai bentuk perilaku atau aksi. Pada tingkat ini, kebijakan luar negri lebih bersifat empiris yang disertai dengan langkah-langkah konkrit para pembuat keputusan.
Dalam Setiap kebijakan yang dilakukan oleh sebuah pemerintahan adalah merupakan sebuah upaya dalam mencapai atau melindungi national interestnya, dan dalam pencapaian kebijakan tersebut, suatu pemerintahan negara dipengaruhi oleh berbagai faktor
Dan menurut James R. Rosenau menyatakan bahwa pembentukan dan perumusan kebijakan luar negeri ditentukan oleh lima determinan, yakni:
1. Variable Indosinkretik (Ideosyncracy), yakni variable yang melihat bahwa peranan sifat dan sikap pemimpin suatu negara sangat mempengaruhi kebijakan luar negeri negara tersebut.
2. Variable Peranan (Elit Birokrasi), yakni variable yang melihat pentingnya perilaku para pegambil keputusan memainkan peran yang diharapkan dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri.
3. Variable Birokratis (Indepartment Competition), yakni variable yang menyoroti persaingan antar departemen yang turut merumuskan kebijakan meliputi struktur organisasi pemerintah, standard prosedur pelaksanaan, perwakilan-perwakilan birokratis yang benar terkait dalam proses hingga implementasi kebijakan.
4. Variable Nasional (National Millieu), yakni variable yang menekankan pentingnya situasi dan kondisi suatu negara dalam perumusan dan pengimplementasian kebijakan luar negeri.
5. Variable Sistemik (International Millieu), variable yang terkait dengan kebijakan dan tindakan negara-negara lain atau entitas internasional yang bisa memberikan respon politik tertentu.
Dalam pendekatan level of analysis yang mempengaruhi kebijakan. Saya melihat kebijakan embargo amerika terhadap kuba lebih merujuk kepada pendekatan Variable Indosinkretik (Ideosyncracy), yakni variable yang melihat bahwa peranan sifat dan sikap pemimpin
...