Dasa-Dasar Pengukuran Dalam Elektronika
Autor: ismifa • December 22, 2016 • Research Paper • 2,384 Words (10 Pages) • 1,006 Views
MODUL 01
DASAR PENGUKURAN DALAM ELEKTRONIKA
Ismi Yasifa
10214086
ismiyasifaML@gmail.com
Praktikum : 26 September 2015
Pengumpulan : 30 September 2015
Shift : 04
Asisten : Ali Akbar (10212099)
: Anni Nuril Hidayani (10212049)
: M. Eva Yohana (10213044)
: Meiliany Pranolo (10213019)
: Rahma Dhani P. (10213060)
: Wildan S. N. (10213075)
: Moch. Adha Agary (10213040)
: Ikhbar Muktamar (10213043)
Abstrak
Praktikum modul 1 ini bertujuan untuk menentukan nilai resistansi suatu resistor, menentukan nilai tegangan dan arus pada suatu rangkaian, menentukan nilai tegangan DC dan AC, dan menentukan rangkaian setara Thevenin. Pada praktikum ini, untuk menentukan nilai-nilai tersebut digunakan alat ukur, yaitu multimeter dan osiloskop. Hasil yang diperoleh pada praktikum ini, yaitu nilai hasil pengukuran serta nilai faktor pengali Vrms terhadap Vpp. Nilai hasil pengukuran menggunakan multimeter dan osiloskop sama untuk sinyal DC, tetapi berbeda untuk sinyal AC.
Kata kunci: Sinyal DC, Sinyal AC, Multimeter, Osiloskop, Rangkaian setara Thevenin.
- TUJUAN
- Menentukan nilai resistansi suatu resistor
- Menentukan nilai tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel
- Menentukan nilai tegangan DC dan AC menggunakan multimeter dan osiloskop
- Menentukan rangkaian setara Thevenin
- DASAR TEORI
Resistor memiliki fungsi untuk mengatur arus listrik yang mengalir pada sebuah komponen. Perbandingan antara tegangan dan arus selalu konstan, yang disebut nilai resistansi[1]. Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
[pic 1]
Keterangan:
R : nilai resistansi (hambatan)
V : tegangan
I : arus
Pada sebuah resistor nilai resistansinya direpresentasikan dengan pita atau garis berwarna yang melintang pada badan resistor. Warna pita pada resistor serta nilai resistansi yang direpresentasikan dinyatakan dalam tabel berikut.
Warna | Nilai | Faktor Pengali | Toleransi | Koefisien Suhu (ppm/°C) |
Hitam | 0 | 100 | - | - |
Coklat | 1 | 101 | ±1% | 100 |
Merah | 2 | 102 | ±2% | 50 |
Oranye | 3 | 103 | ±3% | 15 |
Kuning | 4 | 104 | ±4% | 25 |
Hijau | 5 | 105 | ±0,50% | - |
Biru | 6 | 106 | ±0,25% | 10 |
Ungu | 7 | 107 | ±0,10% | 5 |
Abu-abu | 8 | 108 | ±0,05% | - |
Putih | 9 | 109 | - | - |
Emas | - | 10-1 | ±5% | - |
Perak | - | 10-2 | ±10% | - |
Tabel 1. Kode warna resistor[2]
Pita warna pada resistor berjumlah 4 hingga 6 buah. Cara pembacaan nilai resistansi berbeda untuk resistor dengan jumlah pita yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
- Resitor 4 warna: dua pita warna pertama menunjukan nilai resistansi, pita ketiga menunjukan faktor pengali, dan pita keempat menunjukan nilai toleransi.
- Resistor 5 warna: tiga pita warna pertama menunjukan nilai resistansi, pita keempat menunjukan faktor pengali, dan pita kelima menunjukan nilai toleransi.
- Resistor 6 warna: tiga pita warna pertama menunjukan nilai resistansi, pita keempat menunjukan faktor pengali, pita kelima menunjukan nilai toleransi, dan pita keenam menunjukan koefisien suhu.
Rentang nilai resistansi hasil pengukuran berdasarkan pita warna dituliskan sebagai berikut.
...